Desa Karanggedong, Ngadirejo, Kab. Temanggung (7 Agustus 2024) Dalam upaya optimalisasi komoditas yang ada di Desa Karanggedong, diperlukan langkah keberlanjutan khususnya dalam bidang ekonomi, untuk meningkatkan pemasaran yang luas dan awareness masyarakat mengenai pemasaran digital. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Gesantikov Dzawata Afnanin, program studi Ekonomi 2021.
Salah satu komoditas unggulan Desa Karanggedong, yaitu cabai diberdayakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Karanggedong. Cabai ini menjadi sumber mata pencaharian utama khususnya para petani. Maka dari itu, dibutuhkan perlakuan khusus untuk mengupayakan pelestarian tanaman cabai jangka panjang. Tanaman cabai dapat dirawat dengan pemberian pestisida nabati secara rutin. Berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Mainurlisma R., program studi Agribisnis, yang mencoba mengolah pestisida nabati untuk tanaman cabai dengan bahan utama daun mengkudu. Pelatihan dan pendampingan pembuatan pestisida nabati dengan sasaran Ibu-Ibu KWT, perlu langkah keberlanjutan untuk pemasaran secara masif melalui e-commerce.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Karanggedong mempunyai berbagai produk unggulan, seperti abon gori dan kripik waluh. Namun pemasarannya sejauh ini masih melalui warung-warung terdekat, pasar sekitar desa, dan dijual secara personal dari mulut ke mulut. Maka, mahasiswa KKN UNDIP, mencoba merintis akun e-commerce, Shopee untuk wadah pemasaran digital. "Untuk pemasaran dari produk KWT sendiri memang belum sampai online mbak, ", ulas Carik Desa Karanggedong, Pak Bondan.
Pelatihan dan pendampingan ini memuat branding produk, mulai dari packaging, logo, dan nama produk. Sebelum itu, mahasiswa KKN UNDIP merintis akun Shopee "KWT Karanggedong Official Store" est 2024. Pestisida nabati ini diberi nama "Hijau Tumbuh" dan dipatok harga Rp. 7.000/ botol dengan berat bersih 200ml. Packaging dengan botol ukuran 220 ml diberi sentuhan yang dapat mendukung branding produk tersebut melalui sticker logo dengan nuansa hijau.
Harapannya, dengan pelatihan digitalisasi marketing ini, Ibu-Ibu KWT yang kedepannya mengolah dan membuat produk dari hasil tani, dapat meneruskannya sampai ke pemasaran online. Dengan begitu, profit dan revenue yang didapatkan akan mengalami peningkatan dan tentunya mensejahterakan masyarakat Desa Karanggedong melalui branding produk tani yang baik.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook